KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan rahmat Taufik Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Makalah ini Berisi tentang filsafat yang memiliki
sejumlah konteks pemakaian baik sebagai pandangan hidup, pandangan dunia,
aliran filsafat, maupun sebagai kebijaksanaan hidup. Dan akan dipaparkan
tentang filsafat Pancasila. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman kita semua.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia
yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya kami ini tidak luput dari
kekurangan baik dari segi isi maupun penuliisan kata. Maka dari itu dengan
mengharapkan ridha Allah swt kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari anda semua demi untuk memperbaiki makalah kami dimasa yang akan
datang. Semoga Allah swt meridhai makalah ini. Amin ya rabbal amin.
Jakarta, 4 April 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
·
KATA
PENGANTAR....................................................................... 1
·
DAFTAR
ISI...................................................................................... 2
·
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3 Tujuan penulisan............................................................................. 3
·
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Filsafat........................................................................... 4
B.
Filsafat
Pancasila............................................................................. 4
C.
Filsafat
Lainnya di Dunia ............................................................... 5
·
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................... 7
·
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara tidak sadar
nilai- nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Nilai- nilai
Pancasila secara praktis diwujudkan sebagai pandangan hidup (filsafat hidup) jauh
sebelum Indonesia merdeka. Setelah merdeka kedudukan filsafat sebagai pandangan
hidup ditingkatkan menjadi filsafat negara mulai dari nilai- nilainya yang
sekarang menjadi filosofis-ideologis yang berkonstitusional.
Suatu sistem filsafat berkembang berdasarkan
ajaran seorang atau beberapa tokoh filsuf. Menurut sejarah filsafat,
perkembangan tertua dimulai dari Timur Tengah pada tahun 5000-3000 sebelum
Masehi, di lembah sungai Euphrat dan Tigris. Sedangkan filsafat tertua adalah
filsafat Yunani yang berkembang sekitar tahun 700 SM. Filsafat Yunani diyakini
sebagai landasan untuk filsafat Barat Modern. Kata filsafat terdiri dari kata
Yunani philein yang artinya adalah cinta dan kata sophia yang berarti
kebijaksanaan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filsafat Pancasila?
2. Apa pentingnya Pemikiran Filsafat Pancasila?
1.3 Tujuan Penulisan
Agar Mahasiswa mampu memahami makna modernisasi dan globalisasi secara
proporsional, baik yang bersifat khusus
maupun universal. Serta mahasiswa
mampu menjelaskan makna modernisasi dan globalisasi.
Bila kita menghayati arti dari isi sila
kedua pancasila, kita akan sadar bahwa pancasila merupakan penuntun dan
pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarkat dan bernegara bagi setiap warga Negara
Indonesia, setiap penyelenggaraannya Negara serta setiap lembaga kenegaraan dan
lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah akan dilaksanakan secara
bulat dan utuh.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Secara etimologi,
filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu philo, philos, philein, yang
mempunyai arti cinta/pecinta/ mencintai dan sophia yang berarti kebijakan,
kearifan, hikmah, hakikat kebenaran. Jadi secara harafiah istilah filsafat
adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki. Berfilsafat berarti
berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik,
sistematik, menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata
lain, filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari
kebijaksanaandan cinta akan kebijakan. Kata filsafat untuk pertama kali
digunakan oleh Phythagoras (582 – 496 SM). Dia adalah seorang ahli pikir dan
pelopor matematika yang menganggap bahwa intisari dan hakikat dari semesta ini
adalah bilangan. Namun demikian, banyaknya pengertian filsafat sebagaimana yang
diketahui sekarang ini adalah sebanyak tafsiran para filsuf itu sendiri. Pengertian
filsafat menurut Prof. Darji Darmodiharjo
adalah pandangan hidup (keyakinan) yang melandasi tata kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pengaruh itu nampak dengan adanya sistem Kapitalisme, Komunisme,
Sosialisme, dan lain-lain.
Ada tiga hal yang mendorong
manusia untuk berfilsafat yaitu :
1.
Keheranan,
sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal dari
filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk menyelidiki.
2.
Kesangsian,
merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan menuntun pada
kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang kemudian
tidak disangsikan lagi.
3.
Kesadaran
akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya
sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya.
Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti
ada sesuatu yang tdak terbatas. Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat
yaitu filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk. Selain itu,
ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan
hidup. Disamping itu, dikenal pula filsafat dalam arti teoritis dan filsafat
dalam arti praktis.
B.
Filsafat Pancasila
Dalam kehidupan
bangsa Indonesia diakui bahwa nilai- nilai Pancasila adalah pandangan hidup
yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Maka itu Pancasila diyakini
sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Kedudukan Pancasila di Indonesia
sudah menjadi dasar dari filsafat negara Republik, ideologi bangsa dan
pandangan hidup Indonesia. Kedudukan dan fungsi dari Pancasila itu tidak
berdiri secara sendiri- sendiri melainkan mereka adalah sebuah sistem satu
kesatuan. Maka itu, filsafat Pancasila mencakup 3 bidang yaitu bidang Ontologi,
Epistemologi dan Aksiologi.
1.
Aspek
Ontologi Pancasila : Ontologi berasal dari kata Yunani “onto” yang artinya
keberadaan dan “logos” yaitu ilmu. Maka itu Ontologi adalah bidang yang
menyelidiki makna (eksistensi & keberadaan), sumber, jenis, hakikat yang
memasukan ilmu tentang alam semesta (kosmologi) dan metafisika. Dasar ontologis
Pancasila adalah bahwa manusia itu bersifat monopluralis atau monodualis.
Manusia disini berperan sebagai makhluk yang mempunyai hakikat. Manusia itu
adalah subyek yang memiliki hakikat berketuhanan, berkemanusiaan, dan
bepersatuan yang berkerakyatan dan berkeadilan.
2.
Aspek
Epistemologis Pancasila : Epistemologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki
makna dan nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat- syarat, proses terjadinya
ilmu, validitas dan hakikat ilmu yang termasuk: logika, matematika dan ilmu
teori. Pancasila sebagai sistem filsafat pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan.
Dalam kehidupan sehari- hari Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Pancasila dalam pengertian tersebut mengandung tiga unsur yaitu: rasionalitas,
penghayatan dan kesusilaan.
3.
Aspek
Aksiologis Pancasila : Setiap sila dari Pancasila memiliki landasan yaitu:
Ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima sila ini
harus memiliki kaitan dengan sifat dan hakikat negara Indonesia. Seperti
piramida, sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa berkaitan dengan sila- sila
selanjutnya seperti sila- sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan-perwakilan
serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena
di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia
(antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan pengertian
hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
C. Filsafat Lainnya di Dunia
1. Materialisme
Materialisme adalah
paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar
ada adalah materi. Dengan kata lain Materialisme merupakan paham atau aliran
yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan
dunia fisik adalah satu.
2. Liberalisme
Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
3. Pragmatisme
Pragmatisme adalah
aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang
membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau
hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran
objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis
dari pengetahuan kepada individu-individu.
4.
Komunisme
Komunisme adalah :
·
Paham
yang menganut ajaran Karl Marx yang bercita-cita menghapus hak milik
perseorangan dan mengganti hak milik secara bersama (dikontrol pemerintah).
·
Religiusisme
mempunyai pengertian sebagai paham atau keyakinan akan adanya kekuatan gaib
yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang
dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta norma-normanya
dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang
telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut.
·
“Utilitarianisme”
berasal dari kata Latin, utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat tersebut harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
·
Sosialisme
adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif
yang produktif dan membatasi milik perseorangan.
5.
Kapitalisme
Kata kapitalisme berasal dari capital yang berarti
modal, dengan yang dimaksud modal adalah alat produksiseperti misal tanah, dan
uang. Dan kata isme berarti suatu paham atau ajaran. Jadi arti kapitalisme itu
sendiri adalah suatu ajaran atau paham tentang modal atau segala sesuatu
dihargai dan diukur dengan uang.
6.
Idealisme
Idealisme adalah
suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas
roh-roh (sukma) atau jiwa.
·
Adanya
suatu teori bahwa alam semesta beserta isinya adalah suatu penjelmaan pikiran.
·
Untuk
menyatakan eksistensi realitas, tergantung pada suatu pikiran dan
aktivitas-aktivitas pikiran.
·
Realitas
dijelaskan berkenaan dengan gejala-gejala pisikis seperti pikiran-pikiran,
diri, roh, ide-ide, pikiran mutlak, dan lain sebagainya dan bukan berkenaan
dengan materi.
·
Seluruh
realitas sangat bersifat mental (spiritual, psikis). Materi dalam bentuk fisik
tidak ada.
·
Hanya
ada aktivitas berjenis pikiran dan isi pikiran yang ada. dunia eksternal tidak
bersifat fisik.
Pancasila
sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini dapat kita
lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun
sistem dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Sila-sila
dalam pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Diantaranya pancasila sebagai dasar Negara mempunyai fungsi sebagai
pedoman di dalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia
dalam membentuk suatu Negara.
Berkaitan
dengan hal tersebut di atas pancasila sebagai suatu sistem yang dimana
sila-silanya mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sudah diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang
teratur dan tidak bisa dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna
yang beruntun. Artinya, sila pertama lebih luas makanya sehinga menjiwai
sila-sila dibawahnya. Itulah makna pancasila sebagai suatu sistem.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Filsafat secara umum disebut juga filsafat Pancasila
mempunyai tujuan yang sesuai dengan dasar filsafat tersebut. Pancasila dengan dasar
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat negara, maka tujuan filsafat
Pancasila secara umum adalah untuk menandingi filsafat komunis dan filsafat
liberalis, tujuan ini berhasil atau tidaknya tergantung dari ketangguhan
Pancasila yang didukung oleh penalaran kefilsafatan. Tujuan khusus atau tujuan
ke dalam adalah:
Untuk memahami dan menjelaskan lima prinsip kehidupan
manusia dalam bermasyarakat dan bernegara, mengajukan kritik dan menilai
prinsip tersebut, menemukan hakikatnya secara manusiawi serta mengatur semuanya
itu dalam bentuk yang sistematis sebagai pandangan dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar